Prodi Hukum saat ini menghadapi tantangan yang semakin besar di tengah disrupsi teknologi sekaligus mempersiapkan lulusan siap kerja, baik di kancah nasional maupun internasional. Situasi ini menjadi lebih kompleks, ketika revolusi industri 4.0 menuntut lulusan Prodi Hukum harus memiliki kemampuan dan keahlian/expertise yang dibutuhkan oleh dunia industri kontemporer. Disisi lain, era disrupsi teknologi menimbulkan berbagai perubahan pesat terjadi di berbagai sektor industri karena adanya teknologi yang menggantikan peran manusia ataupun teknologi dari era-era sebelumnya. Dampak dari perkembangan ini adalah melejitnya perkembangan startup atau perusahaan digital yang bergerak di bidang fintech, namun tidak sebanding dengan perkembangan digitalisasi di bidang hukum. Oleh karena itu, selain pengembangan inovasi media pembelajaran dalam lingkup Prodi, peningkatan keterampilan untuk mahasiswa dapat juga diperoleh melalui Experiential Learning Program secara langsung di lapangan.
Program experiential learning memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara langsung di lembaga atau instansi pengguna teknologi dalam proses litigasi. Pada tahun pertama, program akan dilaksanakan di Pengadilan Negeri mitra Prodi Hukum yang telah memiliki fasilitas e-court atau e-litigation.
Pada peta program yang bersinggungan, Fakultas Hukum juga mencanangkan Experiential Learning Program dalam bentuk KKN-T pada suatu desa binaan. Berdasar pada pandangan bahwa desa telah menjadi pilar utama ketahanan nasional sehingga ditunjuk menjadi salah satu akselerator capaian SDGs 2030 Agenda melalui SDGs Desa. Desa dipilih menjadi salah satu fokus strategi penelitian internal UPN Veteran Jawa Timur 2020-2024. Untuk kemudian mendukung ketercapaian SDGs Desa, mewujudkan kesesuaian topik strategis penelitian UPN Veteran Jawa Timur, dan menerapkan Problem Based Learning secara riil, aktivitas ini menjadikan Desa sebagai objek tersebut.
Pada prosesnya, mahasiswa akan didampingi oleh Dosen dan mitra pendukung. Mitra yang terlibat adalah Dinas terkait: Dinas Pariwisata dan Dinas PMPTSP, Kantor Notaris, dan Pemerintah Desa Pandean dan Dongko, Kec. Dongko, Kab. Trenggalek. Mitra akan secara aktif terlibat dalam pembentukan peta potensi Desa dan melakukan pendampingan. Sementara, pemerintah Desa akan memberikan pandangan dan gambaran potensi juga pengembangan Desa.
Berdasarkan nilai penting diterapkannya experiential learning program, guna mendukung peningkatan kompetensi lulusan sebagai legal expertise berbasis IT dan yang berwawasan bela negara, kegiatan ini bertema “Workshop Pre-Departure for Experiential Learning Program”.